Blog File

Time Is Money

Alexa Info



Review www.mu-ri.blogspot.com on alexa.com

Blog Directory

Blog Protected


myfreecopyright.com registered & protected

Rabu, 05 Mei 2010

Meteorit Menjadi Ancaman Bumi dari Antariksa



Meteor yang sampai ke Bumi dalam ukuran cukup besar merupakan kejadian langka, tetapi kemungkinan meteorit mengenai permukiman akan meningkat seiring memadatnya penduduk. Ancaman lain dari antariksa muncul dengan bertambahnya jumlah sampah antariksa berupa rongsokan satelit.

Meteorit yang menimpa rumah seperti yang terjadi pada Kamis (29/4/2010) di permukiman padat di Kelurahan Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur, menurut catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia.

Selama ini, meteorit—batu meteor yang sampai ke permukaan Bumi—jatuh di wilayah tak berpenghuni. Tujuh tahun terakhir, Lapan mencatat ada beberapa kejadian meteorit di wilayah Indonesia, antara lain berlokasi di pinggir hutan dekat Pontianak, Kalimantan Barat (2003); di sebuah lahan terbuka di Tegal; dan daerah persawahan di Gianyar, Bali (2008).

Yang terakhir adalah meteor yang jatuh di Bone, Sulawesi Selatan, Oktober 2009. Meteor berdiameter sekitar 10 meter yang jatuh di perairan dekat Teluk Bone ini menimbulkan ledakan yang besar di udara, dan dilihat oleh banyak saksi mata.

Sejak tahun 1908, wilayah daratan Indonesia diketahui pernah kejatuhan 17 meteor berukuran relatif besar. Kejadian paling awal adalah meteor seberat 1,63 kilogram yang ditemukan di Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, 27 November 1908. Meteor yang terberat ditemukan di Jumapolo, Jawa Timur, 13 Maret 1984, seberat 32,49 kg.

Kejatuhan benda langit

Setiap bulan sesungguhnya permukaan Bumi ini terkena jatuhan meteorit. Namun, banyak yang tidak diketahui manusia karena meteorit jatuh di laut, hutan, rawa, dan daerah terbuka lainnya. Meteorit yang jatuh di wilayah Indonesia bisa terjadi 2 hingga 3 tahun sekali. Peluang jatuh di darat pun kecil karena sebagian besar wilayahnya berupa lautan.

Ukuran meteorit yang sampai ke permukaan Bumi pun sangat kecil, berupa serpihan dan pasir. Benda antariksa itu masuk ke atmosfer dengan kecepatan sekitar 100.000 kilometer per jam. Ia biasanya akan terkikis oleh massa udara yang relatif padat di atmosfer Bumi. Akibatnya, meteorit akan mulai terbakar dengan suhu ratusan derajat celsius menyerupai bola api pada ketinggian 100 km dari permukaan Bumi.

”Oleh karena itu, begitu sampai di Bumi, meteorit telah hancur berkeping-keping berupa serpihan,” ujar Thomas Djamaluddin, pakar astronomi dan astrofisika dari Lapan.

Karena panas yang sangat tinggi, bagian luar meteorit akan meleleh hingga menyisakan material yang menghitam di permukaan Bumi.

Meteorit umumnya mengandung nikel dan logam lain. Adapun yang berupa batuan terdiri dari karbon dan silikat. ”Material dari langit itu tidak mengandung zat beradiasi atau radioaktif,” kata Thomas.

Meteor

Meteor merupakan sisa asteroid atau bintang yang telah hancur atau sisa-sisa dari pembentukan tata surya antarplanet. Saat Bumi yang berada dalam tata surya Matahari berpapasan dengan obyek antariksa itu, meteor akan tertarik oleh gravitasi Bumi hingga masuk ke atmosfer.

Hingga kini, belum ada sistem pemantau yang mampu mendeteksi meteor yang berukuran kurang dari 10 meter, apalagi meteor yang gerakannya sangat sporadis dan acak.

Berbeda dengan jatuhnya sampah antariksa, hujan meteor bisa diprediksi setiap bulannya. Hujan meteor berupa butiran seukuran pasir berasal dari gugusan debu sisa komet.

Selain hujan meteor Lyrid bulan lalu, penduduk Bumi akan melihat hujan meteor awal Mei ini dan di antaranya meteor Leonid pada November mendatang. Tahun ini total akan ada 11 kali hujan meteor utama.

Debu antariksa

Di sekeliling Bumi ini bertebaran batuan antariksa dengan berbagai ukuran dari yang berukuran pasir hingga relatif lebih besar. Jumlahnya mencapai lebih dari 25.000 ton.

Material ini belum termasuk sampah antariksa akibat aktivitas manusia sendiri. Sampah itu berupa rongsokan satelit yang tidak aktif lagi. Menurut data Lapan, jumlah sampah antariksa lebih dari 15.000 buah.

Khusus untuk sampah satelit ini, pihak Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengeluarkan katalog untuk setiap satelit bekas yang berada di sekeliling Bumi. Katalog itu juga memuat pemilik satelit itu dan potensi bahaya saat masuk ke atmosfer. Sayangnya, katalog itu hanya berisi daftar sampah yang berukuran di atas 10 meter.

Jatuhnya sampah antariksa merupakan ancaman lain bagi Indonesia. Peluang jatuhnya serpihan satelit—yang beredar di sekitar khatulistiwa—tergolong besar karena Indonesia membentang hingga seperdelapan wilayah khatulistiwa. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Sri Kaloka.

Sama seperti meteor, meski sampah antariksa berupa kepingan, benda itu akan melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi saat jatuh ke permukaan Bumi dan bisa mengenai kawasan permukiman atau obyek penting lain.

Untuk mengantisipasi hal itu, Lapan mengamati obyek itu dan melakukan tindakan pengamanan sebelum kejadian, misalnya dengan menutup jalan tol dan membebaskan kawasan yang akan terkena obyek tersebut.

Pada masa mendatang, peluang jatuhnya sampah antariksa di muka Bumi akan kian membesar. Hingga 27 Januari tahun lalu, jumlah serpihan ada 7.789 (berukuran di atas 10 cm), satelit berfungsi dan tidak berfungsi berjumlah 3.338, serta badan roket sebanyak 1.820. Total, ada 12.947 buah.


sumber: kompas.com

Komentar :

ada 13 Komen Dari Motivator ke “Meteorit Menjadi Ancaman Bumi dari Antariksa”
munir ardi mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

seperti yang di duren sawit ya , wih itu masih kecil kalau yang besar gimana ya efeknya, untung yang di Bone kemarin jatuh di Laut kalau di darat wah bisa bahaya tuh, terimakasih info yang berguna ini

Muhammad Rizal mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

@ munir ardi
semua dah di atur ma Allah SWT,,,,

Rock mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

100.000 kilometer per jam??? Keren...

yuli mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

iihhh .. serrreem juga ngebayanginnya ... seperti kiamat syugra ... mmm .. seperti tanda tanda .............................

BRI Jakarta Veteran mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

bila sampai jatuh dipemukiman ... wah sangat berbahaya dan bisa menimbulkan korban tidak hanya harta tapi juga korban jiwa, Semoga saja tidak terjadi.

gecok mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

seremmm .. >.<

jack mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

kejadian ini adalah pelajaran yang berharga buat orang yang mendapat hidayah karena ujungnya pasti mengungkap kebenaran islam.

Nikmaya John mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

100.000 km/jam.... Serem bener dah,,, kalo kena rumah bahay jug tuh,,,,

M2 Cinema - Download Film Gratis mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

Untungnya bumi punya lapisan yg bernama atmosfir, tak tampak namun memiliki manfaat yang sangat besar..

belajar ngenet mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

moga aja nggak ada yang nabrak bumi kita tercinta ini ya mas bro... :p

Free Web 2.0 Template mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

blogwalking.. salam kenal mas.. mampir blog ku juga ya..

list linux for hacking mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

semua dah di atur ma Allah SWT,,,,

Label Baju mengatakan... Reply To This Comment
pada hari 

ngeri ya

Posting Komentar

Jika ada kritik dan saran tentang blog atau artikel ini silahkan komen...bro,,,and jangan SPAM .

[[ Bagi Pengguna Ponsel,Silahkan Klik Disini ]]

ORDER TICKET NOW ..

ORDER TICKET NOW ..

CARI RUTE DAN HARGA TERMURAH

Maybe ?


Intermezzo

 

Sahabat Ku

Tukeran Link & Banner Yuk

MUHAMMAD RIZAL (IK)
Rizal Blog