
World Watch Institute adalah organisasi riset independen di Washington Amerika Serikat yang berdiri sejak 1974. Organisasi ini dikenal kritis terhadap isu global dan lingkungan. Penulis artikel itu Dr Robert Goodland, mantan penasihat utama bidang lingkungan untuk Bank Dunia, dan staf riset Bank Dunia Jeff Anhang. Keduanya membuat laporan ini berdasar Bayangan Panjang Peternakan , laporan yang diterbitkan tahun 2006 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Majalah itu terbit dalam 36 bahasa dan data penelitiannya digunakan oleh banyak NGO (lembaga swadaya masyarakat) di seluruh dunia, dan juga badan-badan di bawah PBB. NGO yang memakai data-datanya antara lain Greenpeace Southeast Asia, dan Yayasan Obor Indonesia.
Dua peneliti itu juga menghitung siklus hidup emisi produksi ikan yang diternakkan, CO2 dari pernapasan hewan, dan koreksi perhitungan yang sebenarnya dari jumlah hewan ternak yang dilaporkan di muka bumi. Gas metana yang dikeluarkan oleh hewan ternak mengikat panas 72 kali lebih kuat daripada CO2. Hal ini mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, peneliti itu memberitahu bahwa perkiraan mereka tentang 51 persen itu masih angka minimal.
Jadi masyarakat Indonesia, bahkan pihak-pihak yang mestinya memerhatikan isu-isu lingkungan, harus tahu informasi-informasi mengenai dampak industri peternakan dan bahaya daging. Apa yang hendak pemerintah Indonesia lakukan sekarang ini? Data-data sudah terhampar. Pemerintah, jika masih saja tidak percaya tentang bahaya daging, tolong buka internet dan mencari tahu..
Komentar :
Makasih infonya kawand...
wah solusinya sulit nih,,, bukannya peternakan juga diperlukan meski akibat sampingannya begitu
wah,, menarik banget postingannya mas!!
jalan2 ke blog aku ya!
ingat tuch linknya aku!
klo masih belom nyadar tuh pemerintah. apa perlu di ganti lagi ya?
Iya tuh peternakan juga bikin polusi kawan
thanks atas sharingnya brow
ya melanjutkan dari sobat Fi, sulit solusinya tapi bukan tidak ada....mari kita bersama mencarinya dan bekerja lewat profesi masing masing, jika itu berdampak langsung atau tidak, yang utama ada usaha kearah itu, pelan tapi pasti...
gaswat nih..
nice info sob..
bro, bisa direvisi link ku, kata-katanya sudah benar tapi linknya salah, buat link ku seperti ini yah :
nowGoogle.com adalah Multiple Search Engine Popular
http://xchanger.blogspot.com/2010/01/nowgooglecom-multiple-search-engine.html
link anda segera kupasang
ternyata memang tidak semua kendaraan menyebabkan rumah kaca ya.. :)
51% adalah ambang batas merah, ternyata itu masih perkiraan minimal.... ehhhmm dilema juga ya, sementara kita juga perlu daging dari peternakan agar asupan gizi kita cukup
betul-betul sebuah dilema ya sahabat
Saatnya memberi undang2 atau apa saja yang mengarahkan peternak ke kehidupan yang lebih baik ke lingkungan
Kalau pencemaran disini ahlinya, kalau penanggulangan .... usahakanlah!
Artikel yang menarik, yang jelas peternakan tetap ada, aku butuh daging!
Tapi peternak harus tetap ada kan?
MAKASIH GAN INFONYA.
wah...harus vegetarian nih..ternyata daging yg kita makan ada dampaknya juga.
good post, sobat..
keep posting
Tp pternkan hrus ttp ada kn,,,, gding kan sngad di buthkan.
gud info sob :) hehe...naruto udah di update lagi...insya allah jumat besok kluar yang 486 nya :)
salam sobat
tambah pengetahuan mengenai gas rumah kaca nich,,
trims sharingnya.
jadi betul ya salah satu cara memelihara bumi dengan mengurangi makan daging, nice info
iya setujuuuuu,,,
jangan mau untungnya aja,,,
ehehhee
XOXO
YULIA RAHMAWATI
Cepat tanggapi ya pemerintah Indonesia.Jangan hanya mendengar tok isu2nya tapi gak ada tindakan
salam sobat
baru tahu kalau peternakan hasilkan 51 % gas rumah kaca.
harus cari solusi yang tidak merugikan untuk bersama
makasi udah mampir,,,
kamu masih sekolah????
xoxo
yulia rahmawati
http://ladyulialogy.blogspot.com/
semoga pemerintah segera merespon positif ya...
kalau menurutku sih daripada beternak lebih baik bertani saja biar menurunkan gas rumah kaca.
Ckckckkk...
Ternyata peternakan juga berkontribusi dalam global warming, baru tau nih.
Informasi menarik, thanks
wah mantaps, artikelnya buat insprasi
tks atas infonya... kali aja aku jadi berternak lele
makasih infonya sob.....
Wah perlu dicari solusinya juga nih gan,,,,
49% ny dari apa??
oh, bru tahu saya..
thank Gan info and your blog articles nice and helpful, now add science again, greetings and salutations successful bloggers from the blog:
sprei
bed cover
Internet is a source of information and knowledge. But there are so many sites in net which are nothing but gibberish. But when I visit your site – I felt that – in net there are lots of sites (like this) from where I can get lot of information too. And if I say truly – your site is fantastic. I’ve bookmarked your site in my browser; I hope in future days I’ll get more valuable information from your site.
semoga kita bosa mengurangi dampak yang akan di sebabkan oleh hal tersebut ..
waduh bahaya tuh....
coba di tanam pohon nya hehehe
bahaya juga ya tuh..
adakah solusi nya
bahaya ya...
harus di jaga tuh :D
bagaimana cara mengantisipasi nya ?
jangan di biar kan juga tuh :d
Posting Komentar
Jika ada kritik dan saran tentang blog atau artikel ini silahkan komen...bro,,,and jangan SPAM .
[[ Bagi Pengguna Ponsel,Silahkan Klik Disini ]]